3 jam sebelum pengumuman snmptn adek klasku aku tawari
" mau doaku nggak? Doaku ,manjur lho" setengah bercanda, dia bilang oke, so dalam hati aku berucap semoga dia di terima, aamiin, seolah doa itu berlalu begitu saja setelahnya, kemudian aku ingat masa " menegangkan saat menanti hal yang sama dulu, so aku berucap dalam hati "ya Allah, semuanya akan baik baik saja kan?" di lubuk hati yg paling dalam terdapat setitik kepedulian untuk sodaraku, dan pada akhirnya semua baik baik saja, adek kelasku keterima. Dari situ aku belajar bahwa
-dalam berdoa kita tidak boleh egois-, mungkin usaha maksimalmu terhalang oleh keegoisan dalam berdoa.(its juat not about you, its about care to eachother)
Saat kau berdoa jadi kaya doakanlah juga dirimu agar jadi dermawan
Saat kau berdoa agar jadi cerdas doakanlah juga dirimu pandai dalam berbagi ilmu
Saat kau berdoa berharap untuk berhasil,doakanlah agar keberhasilan tersebut dapat bermanfaat bagi orang lain
Saat kau mendoakan ibumu sehat ,doakanlah juga ibumu agar dapat menatapmu bangga akan keberhasilan hidupmu yang berguna bagi orang lain.
Haha, kalau doa itu tulus tanpa ego.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar